Rabu, 30 Maret 2011

Menanti Belahan Jiwa

Kegelisahan, kedukaan dan air mata adalah bagian daripada sketsa hidup dan kehidupan kita sekalian hamba di dunia ini.

Tetesan air mata yang bermuara dari hati dan berselaputkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan hingga mencipta keresahan dan kebimbangan.

Kedukaan kerana kerinduan yang teramat sangat dalamnya menyebabkan kepedihan yang menyesakkan ruang dada.



Jiwa yang rapuh pun mengadu, berkeluh-kesah pada alam serta isinya, bertanya di manakah pasangan jiwa berada. Lalu hati menciptakan serpihan kegelisahan, bagai anak kecil yang kehilangan ibunya.

Keinginan bertemu pasangan jiwa, bukankah itu sebuah fitrah seorang hamba ??? Semua itu hadir tanpa disadari sebelumnya hingga tanpa sadar telah menjadi bagian hidup yang tidak boleh dipisahkan lagi.

LETIH... Sungguh letih jiwa raga. Sendiri mengayuh biduk kecil dengan rasa hampa tanpa tahu adakah belahan jiwa di luar sana? ??

NAMUN.. kehidupan manusia bukan hanya untuk dunia fana ini saja karena masih ada akhirat yang kekal abadi.

Memang, setiap manusia telah diciptakan berpasangan, namun tak hanya dibatasi oleh dunia fana ini saja. Seseorang yang belum menemui pasangan jiwanya, Insya Allah akan dipertemukan suatu hari nanti.

Keresahan dan kegelisahan janganlah sampai mengubah pandangan kepada Pemilik Cinta.

Berserahlah kepada Maha Pemurah. Kembalikan segala urusan hanya kepadanya, karena DIA Maha Memberi dan Maha Pengasih.

Ikhtiar, munajat serta untaian doa tiada habis-habisnya dicurahkan kepada Pemilik Hati.

Tak usah membandingkan diri dengan orang lain karena DIA pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya, meskipun adakalanya kita sekalian hamba tidak menyadarinya.

Usahlah dirimu bersedih lalu menangis di penghujung malam karena tak kunjung usai memikirkan siapa kiranya pasangan jiwa.

Menangislah karena air mata permohonan kepada-Nya di setiap sujud dan keheningan pekat malam.

Jadikan hidup ini penuh dengan harapan yang baik kepada Pemilik Jiwa. Bersiap menghadapi putaran waktu hingga setiap gerak langkah serta helaan nafas bernilai ibadah kepada Maha Pencipta.

Bukankah kalau sudah saatnya tiba, jodoh tidak akan lari ke mana karena sejak roh telah menyatu dengan jasad, siapa belahan jiwamu telah tersurat.

Sabarlah, bukankah mentari akan selalu menghiasi pagi dan malam senantiasa indah dengan sinar lembut rembulan dipagar bintang.

Senyum dan hapuskanlah air matamu serta hilangkanlah lara di jiwa. Terimalah semua sebagai bagian dari perjalanan kehidupan yang kau jalani. Hingga, kelak kau akan rasakan tidak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat bersendirian.

Duhai hati.. bersabarlah.. Insya Allah.. tetap berusaha memperbaiki diri.. semoga diri ini segera menjadi sayap kiri kaum adam.. sehingga dapat terbang bersama dengan lengkap.. untuk mendapatkan ridho ILLAHI.. terbang ke syurga ILLAHI.. amin ya Rabbal 'alamin