Jumat, 17 Desember 2010

ada cinta

Ada cinta yang bergelombang di laut utara,

Ketika ku lirik…

Eh dianya sudah pergi berkelana ke selatan,

Ya sudahlah…

Ada cinta di ujung nusa lengan sang senja

Alih-alih berani menyapa,

Eh…malah berlari ke daratan menghamburkan langkah ke hutan

Ya.. rela dah… !

Ada cinta berkemas rindu mendayu tangis

Aih…aih…manisnya si abang

Waktu di selidik, udah ada yang nangis minta jajan.

Waduh… capek dueh… !

Ada cinta berkelebat bayang-bayang,

Wetz…lah kok ilang?

Ooo ternyata mimpi doang…

Ya uwislah…! zZZzzzZZZ..

Ada cinta berselimut hangat perhatian,

Duh… gak keukeuh ni Mas bikin jantung deg-degan…

Ketika di usut, walah Mas… kamu PENIPU…

Kecewa…kecewa… !

Ada rindu berselambu sutra nan menawan,

Saat ditanya kapan lamaran???

“tunggu istri pertama dapat kontrakan ya?!”

Hikz…kejam !

Ada janji setia yang katanya melebihi usia semesta,

Idiiich… kanda bikin dinda terpesona kata2

Saat tiba waktu hari “H”

“Maaf Dinda, Kanda sudah terlanjur cinta sama janda sebelah kost-an ”

Ciaaaaaaattt… huz…huz… kelaut aja no…

Ada sumpah terikrar di depan Al Qur’an,

“saya terima nikahnya fulanah binti fulan dengan mas kawin seperti yang telah di sebutkan”

Saat-saat di peraduan Adam dan Hawa,

Fulanah : “Bang… ?” sambil memegang tangan si abang, dingin.

Baru kemudian menyadari dan berucap,

“InnaliLLahi Wainna Ilaihi Roji’un”



renungan : Belajar merelakan seseorang yang diharap atau di cintai, dengan membayangkan kemungkinan paling buruk. Siapkah ketika kita kehilangan harapan?! siapkah ketika cita dan asa menjadi mimpi buruk yang siap menghantui malam-malam yang telah berlalu dengan penantian?!

Allah...

Jika bukan kepada Engkau hatiku bersandar dan mengais harap, lalu kepada siapa lagi?!

“Dan sesungguhnya inilah jalan-Ku yang lurus maka ikutilah dia dan jangan kamu ikuti jalan-jalan (lainnya) sebab jalan-jalan itu akan mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Demikianlah Allah berwasiat kepada kamu mudah-mudahan kamu bertaqwa.” (QS. Al An’am : 153)



Barang siapa yang menjadikan Allah SWT sebagai cinta agungnya, amat beruntunglah hidupnya di dunia dan Akhirat. Di antara keuntungan yang diperolehinya ialah:



1. Tidak akan kecewa

Seseorang itu tidak akan kecewa dalam percintaannya merebut cinta agung. Seandainya semua makhluk di bumi dan langit berlomba-lomba merebut cinta Allah, tidak ada siapapun yang akan kecewa bahkan Maha Kuasanya Allah dapat membalas cinta semua makhluk-makhlukNya serentak dari yang sekecil-kecilnya hingga yang paling besar sekalipun. Tiada satupun yang akan kecewa dalam perebutan mencari cinta agungNya.



2. Tidak akan ada saingan

Tidak ada persaingan, pertarungan, permusuhan atau peperangan dalam mencari cinta Allah. Sebaliknya dalam perebutan mencari cinta dunia sama ada cinta manusia, biasanya akan berakhir dengan permusuhan dan akan ada yang kecewa dan menderita.



3. Mendapat ketenangan dan kebahagiaan

Mendapat cinta Allah akan membuahkan ketenangan, kedamaian, keamanan dan kebahagiaan yang hakiki. Jiwa lapang, hati senang dan tenang. Bahkan kesengsaraan, kesakitan atau penderitaaan dalam usaha meraih cinta agung itu pun sudah merupakan sebagian dari kebahagiaan. Kadangkala hati resah, cemas dan bimbang apakah cintanya terhadap Allah akan berbalas. Dalam keresahan cemas dan bimbang itu tersemat pula dengan keyakinan bahwa Allah itu Maha Luas RahmatNya. Maka di situ pula bertambah lagi ketenangan. Sesekali terasa diri lemah, dhaif dan lalai, tertebus pula dengan pengaduan serta bermanja-manja dengan Allah SWT yang Maha Pengasih. Bertambah pula mendalamnya rasa kehambaan. Sebaliknya merebut cinta dunia akan menimbulkan keresahan dan tidak adanya ketenangan di jiwa. Walaupun dunia yang dicintai itu sudah ada di tangan, namun pikiran masih kusut.Mereka yang gagal mendapat dunia yang dicintai dan diburunya itu banyak diantaranya yang sakit jiwa dan berputus asa. Bahkan ada yang bunuh diri karena kecewa dalam percintaan yang tidak kekal.



4. Persahabatan dan perpaduan

Kecintaan terhadap Rabbnya membawa manusia memiliki kebutuhan untuk menggandakan silaturahmi yang dilandasi oleh ukhuwah. Walaupun manusia itu dari berlainan latar belakang, bangsa, pangkat, kedudukan bahkan jika pernah menjadi musuh sekalipun, namun di dalam perjuangan merebut cinta Allah, secara otomatis setiap hati akan terikat satu sama lain. Karena masing-masing sedang dalam perlombaan mencari cinta yang satu yaitu cinta yang hakiki. Sebaliknya pertarungan dalam merebut cinta dunia akan mengakibatkan ukhuwah dan persahabatan semakin jauh. Akhirnya akan membawa kepada pecah belah dan permusuhan.



5. Menghilangkan mazmumah

Mencari cinta Allah dapat membantu menghilangkan sifat mazmumah di dalam diri. Mazmumah adalah sifat-sifat keji yang terdapat dalam diri manusia seperti hasad, dengki, sombong, ego, riya, ujub, tamak, gila dunia dan lain-lain. Mazmumah dapat merusakkan segala kebahagiaan dan ketenangan di dalam jiwa seorang insan. Perlumbaan mencari cinta Allahadalah salah satu proses paling berkesan dalam usaha seseorang manusia meruntuhkan mazmumah di dalam jiwa. Sebaliknya, merebut cinta dunia akan menebalkan mazmumah. Hasad dengki pasti akan berlaku dan ia bagaikan siraman baja yang menyuburkan lagi pohon mazmumah dalam diri manusia.



6. Tidak akan kesepian

Manusia yang mengharap cinta Allah tidak akan merasa kesepian. Biarpun tidak ada teman bersamanya,tidak akan merasa kesunyian dan ketakutan karena Allah yang menjadi tujuannya senantiasa ada bsertanya di dalam sanubari. Allah tidak sekadar akan memperhatikan, bahkan selalu menjaga dan melindungi. Allah masih awas dengan penjagaanNya. Meletakkan cinta dan harap pada Allah akan membuat hati senantiasa merasa tenang dan selamat. Sebaliknya, manusia yang menyandarkan diri kepada cinta selain Allah, belum tentu makhluk yang dicintainya itu dapat mendampinginya sepanjang masa lebih-lebih lagi menjadi pelindungnya setiap saat.



7. Jalannya luas dan paling selamat

Pengembaraan manusia dalam mencari cinta sang Maha Cinta akan membawanya kepada Qolbun Salim dan menyelamatkan kebahagiaan dunia akhirat. Sebaliknya seseorang yang mengejar cinta dunia jalan di lalui begitu sempit, himpit-menghimpit serta memudharatkan. Begitulah beruntungnya orang yang menjadikan Allah cinta agungnya dan malang sekali bagi orang yang memburu cinta selain Allah.

Tidak ada komentar: