Kamis, 09 Desember 2010

surat tuk calon suami ku

Calon Suamiku yang di rahmati Allah… 

Tahukah kau setiap untaian kata adalah do’a…?
Itulah yang membuatku dekat dengan-Nya

          Kala hari kan terisi bersama…
Kala cinta Terukir dengan taqwa…
                   Kala malam menjadi merindukan-Nya
                             Kala penantian menjadi harapan …
                                      Kala perpisahan menjadi … keridhoan
Kala itu bermuara pada Sang Khaliq
Jiwa bersemayam suci berbalut keridoan

Renungkanlah….yang dirindukan

Sebuah mutiara kan merekah indah, kala menantikan hangatnya mentari. Sebuah penantian kan merekah indahnya di kala hati merindukan. Sebuah perjuangan kan merekah indahnya kala terbalut dengan ketaqwaan. Sebuah cinta kan merekah indahnya di kala bermuara kepada cinta-Nya.
“Dan Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, Yaitu: Nabi-nabi, Para shiddiiqiin[314], orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya.
 (QS. An-Nisa: 69)


[314] Ialah: orang-orang yang Amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran rasul, dan Inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana yang tersebut dalam surat Al Faatihah ayat 7.
Adapun golongan yang Allah menjadikannya derajat tertinggi disurga adalah:
1.     Para nabi dan rasul
2.   Golongan ash-Shiddiqin
3.   Para syuhada
4.   Orang-orang shaleh.


“Ya Allah jadikan kami kelak termasuk kedalam golongan yang Allah tinggikan derajatnya”


Calon suamiku,
Jadikan taqwa membentengi bahtera mutiara kita.
Ada sebuah kisah nyata yang diceritakan dari Saudi Arabiya, dan mubaligh ini mengaku bahwa dia telah menyaksikan langsung kisah:


Seorang anak yatim meminta kepada pamannya untuk disekolahkan, tapi sang paman menolaknya. Akhirnya dia hanya ikut pengajian Qur’an di masjid dan mempelajari ilmu agama. Ketika anak itu menginjak usia muda, dia sudah menghafal Al-Qur’an seluruhnya dan memahami ilmu-ilmu agama yang hanya didengar di masjid serta menjadi ahli dzikir, ahli ibadah, selalu melakukan Qiamulail, tahajjud, dan cinta kapada Allah.


Pada usia tersebut dia meninggal dunia. Usia yang sangat muda dan selalu digunakan untuk beribadah kepada Allah. Dia meninggal sebelum Magrib. Maka pamannyalah yang mengurusi jenazahnya, memandikan, mengkafankan, dan menshalatkan. Ketika langit telah gelap, malam semakin larut, sang paman berkata, “Penguburannya kita tunda sampai besok.” Karena dia sudah sangat lelah, tidak lama pamannya tertidur, dan ketika tidur dia bermimpi melihat wanita yang tidak pernah dilihat sebelumnya dan kecantikan yang tidak pernah dilihat sebelumnya dan kecantikan yang tidak ada tandingannya. Dia adalah bidadari dan dia berkata, “Segerakan kekasihku untuk menjumpaiku!”
Sang paman bertanya, “Siapa kekasihmu?”
Bidadari itu menjawab, “Pemuda ini  


Calon Suamiku yang di rahmati Allah…





“MenCINTAI bukan hanya karena… tetapi walaupun….”


Duhai Calon Suamiku... Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri - istri mereka? Renungkanlah bahwa:


"Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri - istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya." [HR Muslim].


Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu.



Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu. Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya? Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.



Aduhai calon suamiku..
siapapun dirimu...



“Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)


Wahai calon suamiku yang kurindukan kehadirannya…
Sungguh masa penantian membuatku belajar tuk lebih bersabar dan lebih memahamimu sepenuhnya… walau rindu kadang datang menerjang relung hati.


Calon suamiku Semoga Allah menjadikan kita saling mengikatkan dengan cinta-Nya. Semoga Allah memberikan rizki kesabaran dalam perjuangan yang akan kita lalui bersama hingga tibalah saatnya dipertemukan dalam jannah-Nya.



Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. dan Sesungguhnya Kami akan memberi Balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”  (QS. An-Nahl)



Ya Allah


Ya Allah jadikanlah ia yang Engkau ukir namanya dalam sejarah hidupku dunia dan akhirat menuju keridhoan-Mu. Ya Allah jadikan perjuangan kami ini sebagai tiket menuju surga-Mu yang dirindukan.
Ya Allah  jadikan dari setiap segala usaha kami, Engkaupun meridhoinya


Duhai Calon Suamiku....”Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtuaku. Aku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu yang kau balut dengan pesona taqwamu.


Duhai rinduku....
Aku ingat saat ku ragu memilih siapa pendampingku sesungguhnya. Kala datang ujian berusahaku mencari pengetahuan tentangnya. Namun ketaqwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku yang merindukan surga-Nya.




Subhanallah wabihamdihi Subhanakallahumma wabihamdika AsyaduAllahilaha illa Anta Astagfiruka wa'atubu Ilaik...

wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Tidak ada komentar: